Analisis Kelayakan Kualitas Material Batu Pecah Dan Pasir Asal Kelurahan Wandoka Kecamatan Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi Sebagai Bahan Konstruksi Gedung
Abstract
Concrete is a construction material consisting of cement, fine aggregate, coarse aggregate which is mixed and added with sufficient water to form a dough which then hardens into hard concrete. This study aims to determine technical feasibility, the cost and the difference to the unit price based on the 2021 Regent's Regulation and to analyze the unit cost of construction of local Wakatobi materials and materials outside Wakatobi based on Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP). The method used in this study to determine the compressive strength of concrete refers to SNI 1974; 2011 and carried out observations and measurements in the laboratory with 60 specimens in the form of a cylinder with a diameter of 10 cm and a height of 20 cm with a concrete age of 28 days for each mixture variation. The results of the study obtained the compressive strength of aggregate variations on 100% Moramo coarse aggregate on crushed stone and sand with several variations. Comparison of the unit price of the Wakatobi local fine aggregate material with the outer Wakatobi fine aggregate material is 32.40% higher, the Wakatobi local coarse aggregate material unit price and the outer Wakatobi coarse aggregate material unit price is 52.17% higher. The construction unit cost for making 1 m3 of concrete using local Wakatobi materials is Rp. 1,916,756, and the construction unit cost for making 1m3 of concrete using non-wakatobi materials is Rp. 2,678,889. With a large construction unit, making 1m3 of concrete using external Wakatobi materials is 28.45% higher.
Downloads
References
A, Arman., Sonata MS, Herix., & Irkhas, Mohd. A. Arif. 2017. Pengaruh Penggunaan Pasir dan Split Gunung Air Dingin Terhadap Kuat Tekan Beton Normal. Menara Ilmu, Vol. XI Jilid 2 No.77, 27-32.
Abzarih, Abdul Widayat. 2019. Pengaruh Perbandingan Agregat Kasar Batu Pecah (Split) dan Agregat Kasar Batu Alami Desa Ngapaea Kabupaten Buton Utara. Jurnal Media Inovasi Teknik Sipil, Vol. 8, No.2, 125 – 135.
Badan Standarisasi Nasional. SNI 03-1974-1990. Metode pengujian kuat tekan beton. Bandung.
Badan Standarisasi Nasional. SNI 03-1974-1990. Gradasi Agregat Halus.Bandung.
Badan Standarisasi Nasional. SNI 03-2458-1991. Metode Pengambilan Contoh Untuk Campuran Beton Segar. Bandung.
Badan Standarisasi Nasional. SNI 03-2493-1991. Metode Pembuatan danPerawatan Benda Uji Beton. Bandung.
Badan Standarisasi Nasional. SNI 03-2834 2000. Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal. Bandung.
Badan Standarisasi Nasional. SNI 03-2847 2002 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung. Bandung.
Badan Standarisasi Nasional. SNI 03-2834 2008. Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus. Bandung.
Departemen Pekerjaan Umum. 2005. Pelaksanaan Pekerjaan Beton Untuk Jalan dan Jembatan . Pedoman Kontruksi Dan Bangunan, Pd-T-07-B. Jakarta.
Direktorat Jenderal Bina Marga. Kementerian Pekerjaan Umum. Republik Indonesia. 2012. Mutu Beton dan Penggunaannya.
Dipohusodo, Istiawan. (1999). Struktur Beton Bertulang. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
DPU, 1990, SNI. 03-1974-1990, Metode Pengujian Kuat Tekan Beton,Masalah Bangunan: Bandung.
Dumyati, Ahmad. 2015. Analisis Penggunaan Pasir Pantai Sampur Sebagai Agregat Halus Terhadap Kuat Tekan Beton. Jurnal Fropil, Vol. 3, No.1, 1-13.
Fajrul. 2016. Pengujian batu gunung batu api Kec. Tinanggea Kab.Konsel sebagai bahan campuran beton. Kendari.
Herdiansyah. 2013. Pengaruh Batu Cadas (Batu Trass) Sebagai Bahan Pembentuk Beton Terhadap Kuat Tekan Beton. Jurnal Inersia Vol.5 No.2, 11-19.
Maricar, Shyama . 2013. Pengaruh Bahan Tambah Plastiment – VZ Terhadap Sifat Beton . Majalah Ilmiah Mektek , Vol. XV, No. 1, 39 – 58.
Mulyati, 2016. Pengaruh Agregat Kasar Batu Pecah Bergradasi Seragam Terhadap Kuat Tekan Beton Normal. Jurnal Teknik Sipil ITP, Vol.3, No.1, 32 – 39.
Mulyono, T., 2003, Teknologi Beton, Andi Offset: Yogyakarta.
Murdock, LJ. 1999. Bahan dan Praktek Beton. Erlangga, Jakarta.
Mustika, Wayan., Salain, I M. Alit K., Sudarsana, I K. 2016. Penggunaan Terak Nikel Sebagai Agregat Dalam Campuran Beton . Jurnal Spektran, Vol. 4, No. 2, 36 – 45.
Nugraha, Paul dan Antoni. 2007.Teknologi Beton. Yogyakarta : Andi Offset.
Rema, Petrus Damianus. 2019. Studi Kelayakan Material Gunung Dalam Penggunaannya Sebagai Salah Satu Material Beton (Studi Kasus Material Pasir Watumeze Dan Agregat Batu Pecah Boba-Radha Kabupaten Ngada). eUREKA : Jurnal Penelitian Mahasiswa Teknik Sipil dan Teknik Kimia, 3(2), page 170-189.
Revisdah, Mira Setiawati. 2015. Pengaruh Penambahan Air Soda Terhadap Kuat Tekan Beton. Dosen Pemula Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palembang.
Rini. 2015. Pengaruh Campuran Serat Pisang Terhadap Beton. Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, UPMI, Medan.
SNI 03-1970-1990, Metode Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus, BSN.
SNI 03-1970-1990, Metode Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Kasar, BSN.
SNI 03-1970-2008, Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus, BSN.
SNI 03-1971-1990, Pemeriksaan Keausan Agregat Kasar, BSN. SNI 03-1971-2011, Metode Pengujian Kadar Air Agregat, BSN.
SNI 03-1973-2008, Cara Uji Berat Isi, Volume Produksi Campuran dan Kadar Udara Beton, BSN.
SNI 03-4142-1996, Metode Uji Kadar Bahan Lolos No. BSN. Tjokrodimuljo, K., 1996, Teknologi Beton, Andi Offset, Yogyakarta. Tjokrodimuljo, K., 2007, Teknologi Beton, Andi Ofset, Yogyakarta
Copyright (c) 2024 Muhammad Muhsar, Sufrianto Sufrianto, Hakiman Hakiman, Hado Hado
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.