Unsultra Gelar Penelitian Bersama Universitas Mindanau Filipina

 

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID — Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) terus meningkatkan kerja sama internasional. Di bawah komando Prof Andi Bahrun, universitas yang dikenal dengan slogan “Kampus SEKSI” ini semakin menunjukkan eksistensinya. Kampus semakin maju, tenaga pengajar berkualitas dan lulusannya berdaya saing.

Salah satu wujud kerja sama internasional, Unsultra menggelar penelitian bersama Universitas Mindanao, Filipina. Tepatnya, antara Fakultas Bisnis dan Ekonomi Unsultra dan Fakultas Administrasi Universitas Mindanao, Filipina.

Rektor Unsultra, Prof. Dr. Ir. Andi Bahrun, M.Sc. Agric., mengatakan, penelitian ini merupakan tindak lanjut MoU yang sudah ditandatangani sebelumnya. “Saya sangat bersyukur atas kepercayaan international asociation of management and human recources development dan Universitas Mindanao Filipina, karena menyepakati kerja sama dalam bidang penelitian dengan Unsultra,” ungkap Prof Andi Bahrun, kemarin.

Dirinya juga mengapresiasi dan berterima kasih kepada tim peneliti Unsultra, atas kerja keras dalam mempersiapkan proposal penelitian untuk bergabung dengan penelitian. Rektor Unsultra tiga periode itu menambahkan, untuk penyempurnaan proposal, akan ditindaklanjuti oleh masing-masing peneliti pada seminar pemantapan proposal penelitian 15 Agustus mendatang. Dan akan dilanjutkan dengan penandatanganan dan Memonrandum of Agreement. “Hasil penelitian ini, akan dipublikasi bersama pada jurnal international. Pada penelitian ini juga, disepakati dua topik yang akan dilakukan masing-masing tim peneliti,” jelasnya.

Selain itu, adanya penelitian ini membuktikan bahwa, Unsultra tidak hanya menggairahkan penelitian dan pengabdian masyarakat level internal Unsultra dan nasional. Tetapi juga mendorong penelitian.

Unsultra Terus Dorong Penelitian dan Pengabdian Dosen

 

KENDARI – Perguruan tinggi mempunyai peran yang penting dalam meningkatkan kemajuan suatu daerah melalui penelitian dan pengabdian yang dilakukan oleh para dosen. Olehnya itu Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) terus mendorong para dosen untuk terus maju diri melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat guna meningkatkan kualitas lembaga maupun daerah.

Tahun ini, Unsultra kembali melaksanakan seleksi seleksi proposal penelitian dan pengabdian kepada masyarakat untuk tahun anggaran 2022 dengan menggunakan dana internal yang berlangsung selama dua hari dari tanggal 17-18 Mei.

Rektor Unsultra, Prof. Dr. Ir. Andi Bahrun mengungkapkan, seleksi ini dilakukan untuk mengontrol kualitas dan memastikan bahwa proposal yang diusulkan memang layak untuk didanai dan dilaksanakan. Tentu ia mengingikan agar hasil penelitian selama ini bisa terhilirisasi serta mampu menyelesaikan persoalan yang ada di masyarakat.

Lanjutnya, kegiatan penilian proposal penelitian dan pengabdian masyarakat ini dilakukan antara lain untuk memastikan terpenuhinya standar isi dan hasil penelitian. Disadari belum maksimal hilirisasi hasil dan manfaat penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi khususnya Unsultra.

“Oleh karena itu Unsultra terus berupaya lebih komprehensif untuk mengakselerasi proses hilirisasi hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh perguruan tinggi swasta yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat,” ungkapnya, Rabu (18/5).

Ia mengatakan, alhamdulillah tahun ini ada peningkatan usulan proposal penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Tercatat ada ada 45 proposal penelitian dengan jumlah dosen yang terlibat 68 orang dan 35 proposal kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Dari hasil kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat ini akan lahir  berbagai luaran dalam bentuk jurnal, bahan ajar, HAKI, peningkatan kualitas SDM, peningkatan nilai tambah dan untuk perbaikan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Dalam seleksi ini ada dua reviewernya yakni Prof. Dr. Ir. Muhidin dan ia sendiri. “Oleh karena itu diharapkan peningkatan jumlah topik penelitian dan pengabdian dengan berbagai lurannya serta keterlibatan mahasiswa berbagai mitra yang terlibat akan berimplikasi pada perbaikan karier dan kesejahteraan dosen, perbaikan proses pembelajaran, peningkatan daya saing Unsultra dan daya saing daerah,” ujarnya.

Sambungnya, disamping itu peningkatan jumlah dan kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta berbagai kemitraan yang ada akan semakin memungkinkan Unsultra dapat mengimplementasikan program Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar, sehingga bisa menghasilkan lulusan yang berkualitas dan tangguh, serta dapat berkontribusi pada penyelesaian persoalan masyarakat, daerah dan bangsa.

“Ada tiga manfaat sekaligus dapat dicapai yaitu peningkatan jumlah penelitian, hasil kajian yang bermanfaat bagi masyarakat serta pengabdian kepada masyarakat yang turut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, melalui program ini diharapkan Unsultra terpacu untuk meningkatkan budaya iptek serta berperan dalam aktivitas sosial ekonomi menuju Indonesia yang sejahtera,” pungkasnya.

Berita: Rakyat Sultra

Unsultra Sasar Warga Desa Biru Bombana Pada Program PKM berbasis Hasil Penelitian

KENDARI – Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) mendapatkan bantuan pendanaan program penelitian kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan pengabdian masyarakat berbasis hasil penelitian dan purwarupa PTS tahun Anggaran 2021.

Merujuk itu, Unsultra melakukan program kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) berbasis hasil penelitian antara lain pengembangan agribisnis berbasis integrasi ternak dan tanaman, melakukan serah terima aset kepada kelompok masyarakat mitra di Desa Biru, Kecamatan Poleang Timur, Kabupaten Bombana pada pekan lalu guna meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat.

Ketua Tim PKM Unsultra, Dr. Haidir Amin mengungkapkan, kegiatan yang dilaksanakan dalam PKM ini meliputi bintek budidaya tanaman di bawah tegakan tanaman kelapa atau lahan tidak produktif, bintek produksi bokasi, bintek pertanian terpadu, bintek produksi VCO dari kelapa, pembenahan kandang ternak sapi, penyerahan bantuan ternak sapi dan juga penyerahan aset untuk produksi VCO.

“Pelaksanaan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat di Poleang Timur, Kabupaten Bombana. Olehnya itu kami mencoba memanfaatkan potensi kelapa yang ada di daerah Poleang Timur di mana diolah menjadi VCO yang memiliki nilai jual tinggi,” ungkapnya.

Ia mengatakan, program bisa terlaksana berkat dukungan Rektor Unsultra, Pemkab Bombana, Kepala Desa Biru, Kelompok Ternak Gembala serta masyarakat khususnya mitra program PKM.

Atas nama Tim PKM, ia menyampaikan terima kasih kepada Kemendikbudristekdikti dan semua pihak yang telah berpartisipasi dan mendukung kegiatan PKM ini.

“Kami berharap kegiatan pengabdian ini dapat dirasakan manfaatnya oleh mitra dan masyarakat sekitarnya dan dapat berlanjut dengan kerja sama bidang penelitian dan pengabdian lainnya terutama untuk implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” harapnya.

Sementara itu, Anggota DRPD Kabupaten Bombana, Ir. Ardi mengatakan, mewakili masyarakat sangat mengapresiasi program kegiatan PKM yang dilaksanakan tim dari Unsultra yang didukung oleh Ditjen Diktiristek.

“Kegiatan PKM mendukung visi dan misi Pemda Kababuta Bombana khsusunya terkait Perbaikan Pendapatan dan Ekonomi masyarakat melalui optimalisasi lahan dan pengembangan agribisnis berbasis komoditi unggulan seperti ternak sapi dan tanaman kelapa,” ujarnya.

Rektor Unsultra, Prof. Andi Bahrun mengaku sangat senang dengan terlaksananya kegiatan PKM pengembangan agribisnis berbasis integrasi ternak dan tanaman kelapa di Desa Biru.

Dia bilang, kegiatan PKM ini merupakan bentuk tindak lanjut atau hilirisasi hasil penelitian yang telah dilakukan. Unsultra berkomitmen untuk terus mendorong agar setiap hasil penelitian dan dilanjutkan menjadi kegiatan PKM sehingga dapat menghadirkan solusi permasalahan yang dialami masyarakat dan Unsultra selalu bersama masyarakat.

“Kami sudah sepakat agar kegiatan PKM kemitraan ini khususnya dengan Pemda Bombana akan terus kita kawal dan lanjutkan sesuai harapan Pemda dan masyarakat khususnya Kepala Desa Biru, untuk menjadikan Desa Biru sebagai Desa Binaan Unsultra, sehingga dapat menjadi lokasi kegiatan penelitian, pengabdian masyarakat, KKN, terutama untuk implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” pungkasnya.