Dinamika Mengatasi Quarter Life Crisis Pada Anggota Komunitas Keagamaan
Abstract
Quarter life crisis merupakan satu fase krisis yang dialami oleh individu yang berada pada rentan usia 20-30 tahun, perasaan ragu dengan kemampuan yang dimiliki, merasa bingung dengan tujuan hidup, serta sering membandingkan pencapaian diri sendiri dengan pencapaian individu lain, serta merasa ditekan oleh lingkungan sekitar. Area permasalahan pada individu yang mengalami quarter life crisis berkisar pada pendidikan, percintaan, pekerjaan, serta hubungan dengan individu lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses quarter life crisis yang dialami oleh anggota komunitas keagamaan serta strategi coping yang dilakukan untuk keluar dari fase quarter life crisis. Responden penelitian berjumlah 3 orang yang merupakan anggota dalam komunitas keagamaan yang berusia 25 tahun yang diperoleh menggunakan teknik sampling snowball serta pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam. Hasil penelitian yang diperoleh adalah anggota komunitas keagamaan mengalami quarter life crisis akibat mendapatkan banyak tekanan dari keluarga baik dalam hal pekerjaan maupun pernikahan yang akhirnya menimbulkan adanya rasa tertekan, perasaan rendah diri, serta membanding-bandingkan pencapaian diri dengan pencapaian individu lain. Strategi coping yang dilakukan oleh responden dalam penelitian ini adalah dengan berpartisipasi aktif dalam kegiatan keagamaan serta memperbanyak praktik ibadah.
References
Allport, G.W., & Ross, J.M. (1967). Personal religious orientation and prejudice. Journal of Personality and Social Psychology, 5(4), 432–43.
Arnett, J. J. (2000). Emerging adulthood: a theory of development from the late teens through the twenties. American Psychologist, 55(-), 469–80. Doi: 10.1037/0003-066.
Arnett, J. J. (2004). Emerging Adulthood: The Winding Road From the Late Teens Through the Twenties. (1st edition). New York: Oxford University Press.
Creswell, J. W. (2012). Educational research: planning, conducting, and evaluating, quantitative and qualitative research (4th edition). Boston: Pearson.
Fahri., Jalil, A., & Kasnelly, S. (2020). Meningkatkan Angka Pengangguran Ditengah Pandemi (Covid-19) . Almizan: Jurnal Ekonomi Syariah, 3(1). 45-60.
Habibie, A., Syakarofath, N. A., & Anwar, Z. (2019). Peran Religiusitas terhadap Quarter life crisis (QLC) pada Mahasiswa. Journal Of Psychology, 5(2). doi: 10.22146.
Hardani, A., Adriani, H., Fardani, A., Usiawati, J., Utami, F., Sukmana, J., & Istiqomah, R. (2020). Metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Ilmu.
Havighurst, Robert J. (1961). Human Development and Education. New York: David Mckay Company.
Hurlock, E. B. (1980). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan (Edisi Kelima). Jakarta: Erlangga.
Koenig, HG., McCullough, ME., Larson, DB. (2001). Handbook of religion and health. Oxford: University Press. 66-69.
Leung, A., & Robson, (1991). Sibling Rivalry. Journal clinical pediatrics, 30 (5).
Nash, R.J., & Murray, M.C. (2010). Helping College Student Find Purpose: The Campus Guide to Meaning-Making. San Fransisco: Jossey Bass.
Nugraheni, D., Mabruri, M. I., & Stanislaus, S. (2018). Efektivitas Membaca Al-Qur’an Untuk Menurunkan Stres Akademik Pada Siswa Kelas Xi SMA Negeri 1 Kebumen. Intuisi: Jurnal Psikologi Ilmiah, 10(1), 59-71.
Robbin, A., & Wilner, A. (2001). Quarter life crisis: The unique challenge of life in your twenties. New York: Tarcher Pinguin.
Robinson, O. C. (2008). A Longitudinal mixed method case study of quarter life crisis during post university transition: Locked out and locked in forms in combination. Emerging Adulthood. doi: 10.1177/2167696818764144.
Rohmadani, V. Z., & Setiyani, Y. R. (2019). Aktivitas Religius Untuk Menurunkan Tingkat Stress Mahasiswa Yang Sedang Skripsi. Jurnal Psikologi Terapan dan Pendidikan, 1(2).
Salim & Syahrum. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Citapustaka Media.
Walshe., O. (2018). Quarter-Life Crisis: Investigating emotional intelligence, self-esteem and maximizasion as predictor of coping self-effcasi. Journal of Personality and Social Psychology, 5(6), 267-283.