Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Proyek Konstruksi Gedung DPRD Kabupaten Bombana
Abstract
Penelitian ini menyoroti pengelolaan risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada proyek pembangunan Gedung DPRD Kabupaten Bombana, yang bertujuan meminimalkan potensi kecelakaan serta mendukung peningkatan produktivitas konstruksi. Metode yang digunakan berupa pendekatan kuantitatif deskriptif melalui penyebaran kuesioner, observasi di lapangan, dan telaah dokumen Rencana Anggaran Biaya (RAB). Sebanyak 30 responden, meliputi manajer proyek, pengawas, petugas K3, serta pekerja, dilibatkan untuk mengidentifikasi risiko dan mengevaluasi implementasi K3. Temuan penelitian memperlihatkan bahwa faktor utama dalam penerapan K3 ialah ketersediaan serta pemakaian Alat Pelindung Diri (APD), konsistensi pengawasan, intensitas pelatihan, dan pemasangan rambu keselamatan. Walaupun K3 sudah diterapkan, pelaksanaannya masih kurang optimal karena disiplin pekerja dalam penggunaan APD rendah dan pengawasan belum maksimal. Analisis anggaran menunjukkan alokasi biaya K3 masih di bawah standar yang dipersyaratkan SE Kementerian PUPR No. 11/SE/M/2019. Oleh karena itu, peningkatan anggaran K3, pengawasan ketat, pelatihan berkesinambungan, dan pembentukan budaya keselamatan menjadi langkah penting untuk mewujudkan zero accident. Hasil riset ini diharapkan dapat menjadi rujukan praktisi maupun akademisi dalam memperkuat manajemen risiko K3 pada sektor konstruksi.
Downloads
Copyright (c) 2025 Anrias Anrias, Minson Simatupang, Hasmina Tari Mokui

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.




















