Gambaran Burnout pada Guru Pendamping untuk Anak Berkebutuhan Khusus di TK Madania

  • Rifkatul Muqarrama Universitas Negeri Makassar
  • Nurul Ayu Hatimah Universitas Negeri Makassar
Keywords: Guru Pendamping, Anak Berkebutuhan Khusus, Burnout

Abstract

Salah satu hak penting yang patut diperjuangkan adalah pendidikan yang layak bagi ABK. Dengan pendidikan, seseorang dapat memperoleh ilmu pengetahuan sehingga mampu mengembangkan keterampilan yang dimiliki sehingga bermanfaat bagi diri sendiri maupun lingkungan. Namun sulitnya anak berkebutuhan khusus untuk beradapasi dan berkomunikasi serta mencerna hal-hal yang ada di lingkungan sekolah. Hal tersebut mengharuskan anak berkebutuhan khusus didampingi secara khusus oleh guru pedamping. Tujuan penelitian ada untuk mengetahui gambaran burnout yang dialami oleh guru pendamping di TK Madania Makassar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian fenomoenologi yang akan menganalisis fenomena burnout yang alami oleh guru pendamping dan menggunakan metode wawancara mendalam terhadap dua subjek penelitian. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa burnout yang dialami oleh guru pendamping yaitu seperti merasa lelah ketika bekerja serta takut datang ke sekolah, merasa sendiri menyelesaikan permasalah anak yang sedang di dampingi. Adapun faktor timbulnya permasalahn burnout yaitu kurang mendapatkan dukungan dari orang tua dan guru kelas, gaji yang diberikan oleh orang tua yang tidak sebanding, kondisi emosional anak yang didampingi sering mengalami tantrum.

References

Adawiyah, R., Aini, N., & Lestari, W. M. (2022). Studi Kasus Peran Shadow Teacher Pada Blended Learning Di Sdi Al-Chusnaini Kloposepuluh Sukodono. Lintang Songo: Jurnal Pendidikan, 5(2), 73–78.

Andani, F., Windhana, A. P., Putri, Y. G., Mubarakah, W., & Usiwardani, C. H. (2023). Strategi Shadow Teacher Dalam Proses Pembelajaran Pada Anak Berkebutuhan Khusus (Tunawicara) Di Sekolah Alam Mahira Kota Bengkulu. JPT: Jurnal Pendidikan Tematik, 4(2), 246–255.

Creswell, J. (2015). Penelitian Kualitatif dan Desain Riset "Memilih di antara lima pendekatan". Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Darma I. P., & Rusyidi, B. (2015). Pelaksanaan Sekolah Inklusi di Indonesia. Prosiding Ks: Riset dan pkm. 2(2). 1-10.

Hasyyati, B. ., & Widyasari, P. (2023). Hubungan antara Self-Compassion dengan Burnout pada Guru Sekolah Dasar Inklusif Correlation between Self-Compassion and Burnout among Inclusive Elementary School Teachers. 19(1), 29–42.

Hijriyani, Y. S., Andriani, F., & Rosidin. (2021). The Role of Shadow Teacher in Learning Management of Children With Special Needs in Paud Terpadu Inklusi Bina Insan Kreatif Tasikmalaya. Evaluasi: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 5(2), 331–341.

Muhibbin, M. A., & Suryanto, S. (2020). Grit Model of Shadow Teacher (Phenomenology Study of Grit in Shadow Teacher in Inklusi School Program). PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2020 FAKULTAS PSIKOLOGI UMBY, 29, 12–22.

Nur, M. Seri, N., & Surya, H. (2023). Coping Stress Guru PAUD di Sekolah Reguler yang Menangani Peserta Didik Berkebutuhan Khusus. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. 7(6).

Rahayu, T. (2017). Burnout dan Koping Stres Pada Guru Pendamping (Shadow Teacher). Psikoborneo, 5(2), 192–198.

Rahman, U. (2007). Mengenal Burnout Pada Guru. Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, 10(2), 216–227. https://doi.org/10.24252/lp.2007v10n2a7.

Septianisa, S., & Caninsti, R. (2016). Hubungan Self Efficacy dengan Burnout Pada Guru Di Sekolah Dasar Inklusi Correlational Between Self-Efficacy and Burnout In Primary Inclusion Teacher. Jurnal Psikogenesis, 4(1), 126–137.

Published
2024-04-30
How to Cite
Muqarrama, R., & Hatimah, N. (2024). Gambaran Burnout pada Guru Pendamping untuk Anak Berkebutuhan Khusus di TK Madania. Sulawesi Tenggara Educational Journal, 4(1), 1-5. https://doi.org/10.54297/seduj.v4i1.623
Section
Articles