Komoditas Musik dalam Skena Musik Underground di Bandar Lampung

  • Bian Pamungkas Universitas Lampung
  • Prisma Tejapermana Universitas Lampung
  • Erizal Barnawi Universitas Lampung
Keywords: music underground, skena, komodifikasi

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisa bagiamana komodifikasi terjadi pada skena musik underground di Bandar Lampung sebab di era digital saat ini pemasaran karya musik bukan menjadi suatu hambatan seperti pada era 1990-2000-an yang harus dinaungi oleh label besar untuk memasarkan karya-karya kelompok musik. Metode penelitian ini ialah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, komodifikasi budaya yang terjadi pada skena musik underground ini dapat ditelusuri dengan analisis interpretasi data dalam paradigma penelitian kualitatif. Orang yang mengalami menginterpretasi dunianya atau pengalamannya. Proses komodifikasi merupakan jalan bagi para kelompok musik tersebut untuk dapat terus menjaga keberlangsungan mereka di ruang skena musik underground, dan dengan didukung oleh perkembangan zaman yang semakin maju semakin membuka celah-celah bagi mereka untuk dapat bersaing dalam ekosistem musik dengan ruang lingkup Nasional maupun lokal meski terkesan terpinggirkan akan tetapi jika dilihat dari gejolak perkembangan skena musik underground yang ada di Bandar Lampung banyak kelompok musik yang terus mendapatkan minat dan perhatian dari masyarakat penikmat skena tersebut.

References

Arjuanda, R., & Wibisono, S. (2024). Pendekatan Swara Dalam Mengukur Popularitas Platform Streaming Musik Melaui Social Network Analysis Berbasis Percakapan Twitter. Jurnal Riset Sistem Informasi Dan Teknik Informatika (JURASIK), 9(2), 662–672. https://tunasbangsa.ac.id/ejurnal/index.php/jurasik

Hadi, A., & Rusman, A. (n.d.). PENELITIAN KUALITATIF STUDI FENOMENOLOGI, CASE STUDY, GROUNDED THEORY, ETNOGRAFI, BIOGRAFI.

Isma Adila, & Arif Budi Prasetya. (2020). Ekonomi Politik Komunikasi: Sebuah Realitas Industri Media di Indonesia.

Nugraha, H. (2017). Budaya Lokal dalam Musik Underground Bandung. Metahumaniora, 7(3). https://doi.org/10.24198/mh.v7i3.18861

Nurcahyana, Yanri. F. A. (2019). Fase Resistensi Komunitas Bandung Pyrate Punk Terhadap Industri Musik Populer di Bandung. https://doi.org/https://doi.org/10.26742/pantun.v4i1.1114

Raco, J. R. (2010). Metode Penelitian Kualitatif_ Jenis, Karakter dan Keunggulannya.

Sigalingging, H.-. (2020). Politik Identitas Etnis Batak Toba dalam Novel Bulan Lebam di Tepian Toba Karya Sihar Ramses Simatupang. Deiksis: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 7(1), 1. https://doi.org/10.33603/deiksis.v7i1.2729

Subandi, Z. E., Teguh, D., & Sadono, P. (n.d.). National Conference of Creative Industry: Sustainable Tourism Industry for Economic Development KOMODIFIKASI, SPASIALISASI, DAN STRUKTURASI DALAM MEDIA BARU DI INDONESIA (Ekonomi Politik Komunikasi Vincent Mosco Pada Line Webtoon).

Taufik Adi Susilo. (2009). Kultur Underground: Yang Pekak dan Berteriak di Bawah Tanah.

Wiratno, T. A., & Sudibyo. (2025). Keindahan dalam Seni sebagai Komoditas: Dampaknya terhadap Kebudayaan, Moral, dan Peradaban Manusia. Jurnal Senirupa Warna, 13(1), 90–107. https://doi.org/10.36806/jsrw.v13i1.671

Published
2025-04-30
How to Cite
Pamungkas, B., Tejapermana, P., & Barnawi, E. (2025). Komoditas Musik dalam Skena Musik Underground di Bandar Lampung. Sulawesi Tenggara Educational Journal, 5(1), 210-216. https://doi.org/10.54297/seduj.v5i1.1097
Section
Articles